ahh akhirnya saya bisa memposting lagi pikiran-pikiran saya setelah seharian disibukkan dengan urusan pemeriksaan, klarifikasi dan persiapan buat seminar. o iya seharian kemarin koneksi internetnya down jadi kemarin gak bisa online di mess nich hehehe
bagi orang yang telah belajar marketing di bangku kuliahannnya pasti tidak asing lagi dengan istilan push dan pull strategi di dalam marketingl. ini adalah strategi yang sederhana tetapi juga bisa cukup rumit karena melibatkan keseluruhan stakeholder yang ada pada suatu perusahaan.
di dalam bisnis waralaba hal ini bisa saja dipraktekkan. biasanya dalam menjalankan usaha franchise para franchisee atau orang yang membeli waralaba paling susah atau ogah untuk mutar otak dalam menjalankan bisnis waralabanya mereka hanya senang untuk ongkang-ongkang kaki karena merasa sebagai pemilik modal dan tinggal menunggu sales, ROI (return on investment) dan tentu saja keuntungan atau profit yang akan mampir dan masuk ke kantongnya karena segala operasinya atau lebih dikenal dengan SOP (standard operating procedure) semuanya sudah diserahkan atau dioperasionalisasikan oleh franchisor atau pemilik waralaba.
anggapan diatas merupakan hal dan kegiataan yang sangat salah sekali, karena kalau hal diatas dibiarkan terus berlanjut dan tidak ada keterikatan dan kerjasama antara franchisor dan franchisee maka bisnis yang dijalani akan menjadi mandeg tidak berkembang karena tidak adak komunikasi dan kerjasama diantar kedua belah pihak.
seharusnya dalam mejalankan bisnis waralaba paradigma bisnis seperti diatas harus dibongkar secara habis-habisan!!!!!!!!!!!!!!
idenya begini semakin si franchisor pintar dalam membranding atau membangun merek, maka semakin mudah si franchisee untuk meningkatkan penjualannya
jadi melalaui pola branding si franchisor ini telah melakukan strategi "Pull Marketing" yaitu segala sesuatu atau usaha untuk "menarik" pelanggan melalui beragam upaya kegiatan marketing seperti promosi dan iklan serta inovasi produk atau dengan program excellent customer service serta program CSR dan PR supaya awareness konsumen terhadap suatu merek waralaba ini semakin tinggi
kalau diatas kegiatan yang bisa dilakukan oleh franchisor lalu bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh franchisee. di dalam pandangan saya franchisee adalah orang yang menjadi first person atau ujung tombak karena langsung berinterkasi dengan pelanggan dan pasar. dengan keunggulan inilah seharusnya franchisee adalah orang yang paling mengetahui karakteristik pasar dan keinginan pelanggan. mereka seharusnya menjadi "intelijen" bagi franchisor untuk semakin memahami kebutuhan pelanggan yang semakin "customized". dengan berbekal pengetahuan terhadap pelanggan maka franchisee dapat melakukan strategi "Push Marketing" yaitu kegiatan untuk mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian melalui personal relationshiopp dan personal selling. bagus lagi jika langkah ini dilanjutkan dengan pembentukan komunitas pelanggan, karena dengan hal ini pelanggan merasa dijadikan seperti keluarga yang kebutuhannya selalu dipahami dan dipenuhi.
so jika bisnis waralaba anda ingin berhasil ubahlah paradigma bisnis anda !!!!!
semoga sukses
bagi orang yang telah belajar marketing di bangku kuliahannnya pasti tidak asing lagi dengan istilan push dan pull strategi di dalam marketingl. ini adalah strategi yang sederhana tetapi juga bisa cukup rumit karena melibatkan keseluruhan stakeholder yang ada pada suatu perusahaan.
di dalam bisnis waralaba hal ini bisa saja dipraktekkan. biasanya dalam menjalankan usaha franchise para franchisee atau orang yang membeli waralaba paling susah atau ogah untuk mutar otak dalam menjalankan bisnis waralabanya mereka hanya senang untuk ongkang-ongkang kaki karena merasa sebagai pemilik modal dan tinggal menunggu sales, ROI (return on investment) dan tentu saja keuntungan atau profit yang akan mampir dan masuk ke kantongnya karena segala operasinya atau lebih dikenal dengan SOP (standard operating procedure) semuanya sudah diserahkan atau dioperasionalisasikan oleh franchisor atau pemilik waralaba.
anggapan diatas merupakan hal dan kegiataan yang sangat salah sekali, karena kalau hal diatas dibiarkan terus berlanjut dan tidak ada keterikatan dan kerjasama antara franchisor dan franchisee maka bisnis yang dijalani akan menjadi mandeg tidak berkembang karena tidak adak komunikasi dan kerjasama diantar kedua belah pihak.
seharusnya dalam mejalankan bisnis waralaba paradigma bisnis seperti diatas harus dibongkar secara habis-habisan!!!!!!!!!!!!!!
idenya begini semakin si franchisor pintar dalam membranding atau membangun merek, maka semakin mudah si franchisee untuk meningkatkan penjualannya
jadi melalaui pola branding si franchisor ini telah melakukan strategi "Pull Marketing" yaitu segala sesuatu atau usaha untuk "menarik" pelanggan melalui beragam upaya kegiatan marketing seperti promosi dan iklan serta inovasi produk atau dengan program excellent customer service serta program CSR dan PR supaya awareness konsumen terhadap suatu merek waralaba ini semakin tinggi
kalau diatas kegiatan yang bisa dilakukan oleh franchisor lalu bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh franchisee. di dalam pandangan saya franchisee adalah orang yang menjadi first person atau ujung tombak karena langsung berinterkasi dengan pelanggan dan pasar. dengan keunggulan inilah seharusnya franchisee adalah orang yang paling mengetahui karakteristik pasar dan keinginan pelanggan. mereka seharusnya menjadi "intelijen" bagi franchisor untuk semakin memahami kebutuhan pelanggan yang semakin "customized". dengan berbekal pengetahuan terhadap pelanggan maka franchisee dapat melakukan strategi "Push Marketing" yaitu kegiatan untuk mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian melalui personal relationshiopp dan personal selling. bagus lagi jika langkah ini dilanjutkan dengan pembentukan komunitas pelanggan, karena dengan hal ini pelanggan merasa dijadikan seperti keluarga yang kebutuhannya selalu dipahami dan dipenuhi.
so jika bisnis waralaba anda ingin berhasil ubahlah paradigma bisnis anda !!!!!
semoga sukses
1 komentar:
pengen franchise indomaret di jogja, ada yang tahu engga ya saya harus menghubungi siapa? indomaret dan alfamart lebih oks yang mana di hati pelanggan? tolong email saya di esayanga@yahoo.com
Posting Komentar